Strategibola.com – Jose Mourinho kembali menjadi sorotan setelah aksi kontroversialnya usai Fenerbahce tersingkir dari Piala Turki. Dalam pertandingan panas pada Rabu malam, Fenerbahce harus menerima kekalahan 1-2 dari Galatasaray.
Victor Osimhen mencetak dua gol yang membawa Galatasaray unggul di babak pertama. Menjelang turun minum, Sebastian Szymanski memperkecil ketertinggalan bagi Fenerbahce. Ketegangan meningkat ketika Mert Hakan Yandas menerima kartu merah, diikuti oleh Kerem Demirbay dan Baris Alper Yilmaz dari Galatasaray.
Selain pemain, asisten pelatih Fenerbahce, Salvatore Foti, juga meninggalkan lapangan setelah diusir wasit. Namun, drama belum berakhir di situ.
Ketegangan memuncak ketika Mourinho melancarkan aksi ‘penjepit hidung’ kepada pelatih Galatasaray, Okan Buruk.
Aksi Mourinho yang Mengundang Kontroversi
Setelah peluit akhir berbunyi, Mourinho menyentuh wajah Okan Buruk yang saat itu berjalan menuju lapangan. Buruk terjatuh, sementara Cihan Mert Cengiz, anggota staf kebugaran Fenerbahce, segera menarik Mourinho menjauh.
Akibat tindakan tersebut, wasit langsung memberikan kartu merah kepada Mourinho, membuatnya absen dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Insiden ini menambah daftar panjang kontroversi Mourinho selama berada di Turki.
Ketika dimintai komentar, Buruk merespons dengan santai. “Tidak ada masalah antara saya dan dia. Saat saya ingin memberi selamat kepada wasit, dia berjalan pergi, lalu tiba-tiba menjepit hidung saya dari belakang,” ujarnya kepada Metro.
Okan Buruk Tak Mau Membesar-besarkan
Buruk mengakui bahwa insiden itu tidak menyenangkan. “Ini hanya goresan kecil. Tidak elegan, tetapi bukan masalah besar. Kami seharusnya fokus pada pertandingan, bukan hal seperti ini,” tambahnya.
Buruk juga menyayangkan absennya momen jabat tangan sebelum dan setelah pertandingan. “Kami seharusnya berjabat tangan, tetapi itu tidak terjadi. Namun, saya tidak akan membesar-besarkan masalah ini.”
Setelah pertandingan, akun resmi Galatasaray mengunggah foto Mourinho dan Buruk dengan pesan sindiran: “Anda tidak akan menyerang, Anda akan mencerna.”
Pukulan bagi Ambisi Mourinho
Fenerbahce kini tertinggal enam poin dari Galatasaray yang memimpin klasemen Super Lig Turki, meskipun masih memiliki satu laga lebih banyak. Kekalahan di Piala Turki semakin mempersempit peluang Mourinho meraih trofi pada musim pertamanya di klub.
Sebelumnya, harapan Mourinho di kompetisi Eropa juga kandas setelah Fenerbahce tersingkir dari Liga Europa oleh Rangers bulan lalu. Kini, satu-satunya target tersisa adalah menyalip Galatasaray di liga domestik.
Dengan tekanan yang semakin besar, mampukah Mourinho membalikkan keadaan? Ataukah insiden ini justru menjadi awal dari ketegangan yang lebih besar di Turki?
Sumber: Metro